Jumat, 07 Januari 2011

Baik dan Buruk

Dua Orang sahabat lama tanpa sengaja bertemu di tempat yang tidak terbayangkan sebelumnya oleh keduanya.
Maka tanpa terlalu lama keduanya sudah terlibat percakapan yang sangat mengharukan.
Sahabat 1 ( P): Saya bahagia bisa bertemu kamu lagi, saya kira kita tidak akan pernah ketemu lagi setelah kejadian yang menimpa keluarga kamu.
Sahabat 2 (R): Saya juga sangat bahagia bisa bertemu kamu lagi, tapi tidak di tempat ini, tidak dengan keadaan seperti ini.
P: Itu yang sangat saya sesalkan, kenapa kamu bisa bertindak seperti ini?
R: Terpaksa.
P: kenapa terpaksa? Kenapa kamu ga minta bantuan sama saya kalo kamu ada masalah?
R: saya tidak tahu kamu ada dimana, kalo saja saya tidak berbuat seperti ini tidak mungkin kita dipertemukan seperti ini.
P: tapi kenapa kamu jadi seperti ini?
R: sejak kejadian itu, keluarga saya kehilangan semua miliknya kecuali yang kami pakai pada waktu itu, kenapa saya bisa seperti ini adalah demi kelangsungan hidup keluarga saya. demi ibu saya.
P: setidaknya kamu tidak menjadi mafia narkoba internasional.
R: Apa kamu pikir semua mafia itu jahat? tidak men, tidak semuanya. buka pikiranmu, jangan sepicik itu kamu memikirkan tentang pekerjaan kami.
P: lantas apa nama yang cocok bagi orang yang pekerjaannya meracuni orang lain?
R: Hei, bukan salah kami mereka jadi seperti itu, kami hanya penjual. layaknya penjual hanya manjajakan barang dagangannya. 
P: tapi bukan begitu caranya mencari nafkah.
R: Hei Men, salahkan mereka kenapa mau membeli produk kami yang jelas jelas bakal merusak otak mereka. mereka yang membeli itu adalah orang orang yang bertopeng kebaikan padahal sebenarnya merekalah yang jahat bukan kami.
P: lalu uang dari hasil penjualan itu kamu apakan?
R: hasilnya saya setor ke bos besar, dari hasil setoran itu saya mendapatkan upah yang cukup untuk membiayai kehidupan keluarga saya.
P: terus orang yang telah membeli produk kamu gimana?
R: Kembali ke orang tuanya merengek miminta jatah uang jajannya di tambah tiap bulan hanya untuk membeli barang haram ini.
P: sebenarnya saya salut dengan cara kamu menghidupi keluarga kamu, tapi bukan begini caranya!
R: apa yang salah dengan pekerjaan saya. saya kerja, dan orang bekerja itu harus mendapatkan bayaran yang setimpal dengan tanggung jawabnya. sekarang apakah kamu mendapatkan bayaran yang setimpal dengan bekerja sebagai polisi dan memenjarakan orang yang menafkahi keluarganya. bagi saya adalah hal yang wajar kalo itu menjadi job dis nya.
P: OK kalo begitu saya akan memenjarakan kamu karena menurut hukum perbuatan kamu melanggar hak asasi manusia
R: hak asasi manusia yang mana? mereka membeli produk saya dengan kesadaran mereka sendiri.
P: iya tapi kamu menjual barang barang yang dilarang peredarannya di negeri ini.
R: OK kalo itu saya setuju.
 
Dari contoh kasus di atas adalah tidak ada manusia yang sebaik baiknya manusia dan tidak ada manusia yang seburuk buruknya manusia. Mungkin saja hal yang di anggap buruk oleh kita belum tentu buruk menurutnya dan hal yang di anggap baik oleh kita belum tentu baik olehnya. 
Baik dan Buruk tercipta oleh Mindset kita sendiri, bagaimana kita mengolah suatu perbuatan dianggap baik atau buruk tergantung pada niat untuk apa dan siapa perbuatan itu dilakukan.

Regard.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar