Malam itu terasa begitu dingin karena Jakarta baru saja di guyur hujan seharian. Setelah melepas penat karena bekerja seharian, Erde iseng iseng membuka account jejaring sosialnya yang sekarang lagi digandrungi kaum muda maupun tua di seluruh dunia. Si Wajah Buku atau yang dikenal dengan nama Facebook miliknya baru saja menerima sebuah pesan masuk dari seorang perempuan yang tidak dikenalnya. Erde membaca pesan itu dengan teliti, ternyata si Perempuan yang mempunyai nama Yepe itu menanyakan kepada Erde apakah ia bekerja di sebuah perusahaan yang dimaksud yepe? Erde kemudian membalas pesan itu dengan singkat, jelas dan padat. Ia memberitahukan bahwa ia tidak pernah bekerja di perusahaan yang dimaksud yepe. kemudian pesan balasan pun masuk kembali ke account FB miliknya. pesan masuk masih dari orang yang sama, Yepe. Tapi yepe kali ini menanyakan apakah di tempat tinggalnya Erde , ada semacam pungutan dari Pak RT yang besarnya 500 ribu rupiah? dan Erde membalasnya dengan singkat. TIDAK ADA. dari situ saling kirim pesan pun terjadi antara Erde dengan Yepe. beberapa hari kemudian Erde mengatur rencana untuk kemudian bertemu dengan Yepe di tempat yepe bekerja yaitu sebuah klinik kesehatan dipinggiran Jakarta. Pertemuan yang singkat namun berkesan bagi Erde sendiri adalah Yepe pandai mencairkan suasana, orangnya yang ramah membuat Erde kagum akan kepribadiannya. Dan pembawaan Yepe yang cukup dewasa membuat Erde tertarik, maka Erde pun mencoba untuk mendekati Yepe lebih lanjut. Dari hari ke hari tanpa sms dari yepe, di inbok hp nya erde sendiri penuh dengan sms dari yepe. seorang sosok gadis yang membuatnya tertawa gak jelas. Baru kali ini Erde bersikap seperti orang gila lebih tepatnya. tapi bagi erde sosok yepe yang pembawaannya dewasa inilah yang membuatnya tertarik..
Bersambung dulu ya...........
udah ngantuk nulisnya.
:p
Selasa, 22 Februari 2011
Selasa, 15 Februari 2011
Internet Dan Kemajuan Hidup
Seorang pengangguran melamar sebagai office boy di perusahaan Microsoft.HRD perusahaan mewawancarainya kemudian mengamati dia membersihkan lantai sebagai tes."Kamu diterima".Sekarang berikan saya alamat email kamu supaya saya bisa mengirim aplikasi dan menginformasikan kapan bisa masuk kerja.Jawabnya"Saya ga punya komputer apalagi email".
"Maaf sekali"kata HRD."Di sini semua orang harus mempunyai email untuk bisa kerja,klo ga punya email artinya kamu ga eksis,klo ga eksis ga bs krj di sini".
Laki2 itu berjalan dgn harapan yg kosong,dia tdk tahu berbuat apa dgn uang $10 yg dimilikinya.Kemudian dia memutuskan untuk membeli tomat di pasar kemudian menjualnya kembali lewat door to door.Dlm 2 jam uang bertambah 2 x lipat kemudian dia menjualnya lagi 3 x sehari hingga uangnya bertambah menjadi $60.
Laki2 ini berpikir dia bs sukses dengan cara ini dan memulainya lbh pagi dan pulang lbh mlm.Tiap hari dia melakukannya hingga uang bertambah berkali2 lipat.Singkat cerita dia bisa membeli gerobak dorong dan kemudian membeli truk untuk mempermudah distribusi dan ekspansi usaha.
5 thn kemudian org ini mempunyai salah satu retail terbesar di USA.Dia mulai merencanakan masa depan keluarganya dan memanggil broker asuransi utk proteksi keluarganya.Terjadilah perbincangan antara org ini dgn broker asuransi.Saat broker asuransi menanyakan alamat emailnya org ini menjawab,"Saya tidak punya email".
Broker asuransi heran dan menanyakan"Bapak tidak mempunyai email dan sukses membangun bisnis raksasa.Bisa dibayangkan kalo seandainya Bapak punya account email".
Laki2 itu terdiam sebentar dan kemudian menjawab "Ya..saya sudah jadi office boy nya Microsoft".
Moral dari cerita atas:
M1 :Internet bkn satu2 solusi kehidupan
M2 :Jika kamu tidak mempunyai internet dan bekerja keras,kamu mungkin akan menjadi miliuner (mungkin aja...)
M3 :Jika kamu menerima surat dari email....artinya kamu semakin dekat menjadi office boy...daripada menjadi seorang miliuner.Semoga harimu menyenangkan. (wakakakkaka)
"Maaf sekali"kata HRD."Di sini semua orang harus mempunyai email untuk bisa kerja,klo ga punya email artinya kamu ga eksis,klo ga eksis ga bs krj di sini".
Laki2 itu berjalan dgn harapan yg kosong,dia tdk tahu berbuat apa dgn uang $10 yg dimilikinya.Kemudian dia memutuskan untuk membeli tomat di pasar kemudian menjualnya kembali lewat door to door.Dlm 2 jam uang bertambah 2 x lipat kemudian dia menjualnya lagi 3 x sehari hingga uangnya bertambah menjadi $60.
Laki2 ini berpikir dia bs sukses dengan cara ini dan memulainya lbh pagi dan pulang lbh mlm.Tiap hari dia melakukannya hingga uang bertambah berkali2 lipat.Singkat cerita dia bisa membeli gerobak dorong dan kemudian membeli truk untuk mempermudah distribusi dan ekspansi usaha.
5 thn kemudian org ini mempunyai salah satu retail terbesar di USA.Dia mulai merencanakan masa depan keluarganya dan memanggil broker asuransi utk proteksi keluarganya.Terjadilah perbincangan antara org ini dgn broker asuransi.Saat broker asuransi menanyakan alamat emailnya org ini menjawab,"Saya tidak punya email".
Broker asuransi heran dan menanyakan"Bapak tidak mempunyai email dan sukses membangun bisnis raksasa.Bisa dibayangkan kalo seandainya Bapak punya account email".
Laki2 itu terdiam sebentar dan kemudian menjawab "Ya..saya sudah jadi office boy nya Microsoft".
Moral dari cerita atas:
M1 :Internet bkn satu2 solusi kehidupan
M2 :Jika kamu tidak mempunyai internet dan bekerja keras,kamu mungkin akan menjadi miliuner (mungkin aja...)
M3 :Jika kamu menerima surat dari email....artinya kamu semakin dekat menjadi office boy...daripada menjadi seorang miliuner.Semoga harimu menyenangkan. (wakakakkaka)
Sabtu, 05 Februari 2011
Hidup adalah Pilihan
Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar,aku ingin menjejakkan akarku dalam2 di tanah ini dan menjulangkan tunas2ku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk2 daunku"...Dan bibit itupun tumbuh,makin menjulang...
Bibit yang kedua berguman..."Aku takut,jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana.Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,bukankah nanti keindahan tunas2ku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka,dan siput2 mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah,semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman"...Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian seekor ayam mengais tanah itu,menemukan bibit yang kedua tadi dan menaploknya segera.
Memang selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon2 yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,kengerian,keraguan,kebimbangan2 yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan2 untuk tak mau melangkah,tak mau menatap hidup.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah..Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak...
Bibit yang kedua berguman..."Aku takut,jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana.Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,bukankah nanti keindahan tunas2ku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka,dan siput2 mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah,semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman"...Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.
Beberapa pekan kemudian seekor ayam mengais tanah itu,menemukan bibit yang kedua tadi dan menaploknya segera.
Memang selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon2 yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,kengerian,keraguan,kebimbangan2 yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan2 untuk tak mau melangkah,tak mau menatap hidup.
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah..Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak...
Jumat, 04 Februari 2011
Wanita Cahaya Surga
kerlip bintang mampu menghapus putus asa itu….
matahari yang bersinar bisa menutupi kesedihannya…
senyumannya yang menyejukan jiwa, laksana bulan purnama bercahaya terang…
kesendirianku terhampus lembaran kebahagiaan yang dia berikan…
cahayanya bagaikan segumpal cahaya yang mampu menerangi seluruh alam…
tatapan matanya yang bersinar seperti air yang menampakkan wajah cantiknya…
setetes demi setetes air wudhu membasahi raganya…
doa demi doa menyiram hatinya…
ketika sayap-sayapnya terbakar,dia berusaha membuat sayapnya itu utuh!…
kesabarannya setia menemani hariku yang ceria….
dia yang selalu menyalakan cahaya-cahaya yang redup dalam hidupku…
dia selau menaruh sepotong harapannya agar dunia semakin bersyukur dan bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan terutama pada anak-anaknya…
dia yang selalu mengajarkan dunia untuk mngerti kingkungannya terutama pada anak-anaknya…
karena dia adalah wanita cahaya syurga yang selalu membuat kita mngerti apa arti dari saling menghargai dan arti dari saling membahagiakan…
matahari yang bersinar bisa menutupi kesedihannya…
senyumannya yang menyejukan jiwa, laksana bulan purnama bercahaya terang…
kesendirianku terhampus lembaran kebahagiaan yang dia berikan…
cahayanya bagaikan segumpal cahaya yang mampu menerangi seluruh alam…
tatapan matanya yang bersinar seperti air yang menampakkan wajah cantiknya…
setetes demi setetes air wudhu membasahi raganya…
doa demi doa menyiram hatinya…
ketika sayap-sayapnya terbakar,dia berusaha membuat sayapnya itu utuh!…
kesabarannya setia menemani hariku yang ceria….
dia yang selalu menyalakan cahaya-cahaya yang redup dalam hidupku…
dia selau menaruh sepotong harapannya agar dunia semakin bersyukur dan bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan terutama pada anak-anaknya…
dia yang selalu mengajarkan dunia untuk mngerti kingkungannya terutama pada anak-anaknya…
karena dia adalah wanita cahaya syurga yang selalu membuat kita mngerti apa arti dari saling menghargai dan arti dari saling membahagiakan…
Langganan:
Komentar (Atom)